Flick with journey scene

by Febryo on Sunday, July 11, 2010

Untuk beberapa alasan, perubahan usia mempengaruhi selera saya dalam berbagai hal, selera terhadap film salah satu yang terasa sangat berubah. Jika di akhir tahun 2005 lalu saya rela mengantre panjang untuk menyaksikan premier The Goblet of Fire di sebuah bioskop kelas rendah di Pekanbaru, jangan harap Desember ini saya melakukan hal yang sama untuk The Deathly Hallows Part I. Alih-alih saya lebih senang mengunduh film-film festival (tanpa berniat membajak, di Indonesia film-film jenis ini sulit didapat dalam bentuk DVD original), yang kebanyakan merupakan drama dan based on a true story.

Dari banyak film yang saya tonton, film-film dengan setting di dalam mobil tua dan bercerita tentang sebuah perjalanan selalu memiliki kesan tersendiri bagi saya. Mengapa? Karena film jenis ini biasanya menyajikan sinematografi yang memukau dan pesan moral yang kuat. Eldorado (2008) film berbahasa Perancis yang bersetting di Belgia, menawarkan pemandangan perbukitan indah Belgia dan pesan moral mengenai dysfunctional family.

Film terakhir yang saya tonton adalah Le Grand Voyage (2004), film Prancis yang bercerita tentang perjalanan seorang ayah untuk menunaikan ibadah haji ke kota suci Mekah, dengan diantarkan oleh anak lelakinya yang merasa terpaksa menemani sang ayah. Pada akhirnya perjalanan tersebut menjadi pembelajaran hidup yang sangat berharga bagi sang anak. Ia belajar banyak hal dari berbagai konflik yang ia hadapi selama perjalanan. Salah satu dialog favorit saya dalam film ini:

Son: "Why didn't you fly to Mecca? It's a lot simpler"
Father: "When the waters of the ocean rise to the heavens, they lose their bitterness to become pure again"
Son: "What?"
Father: "The ocean waters evaporate as they rise to the clouds. And as they evaporate, they become fresh. That's why it's better to go on your pilgrimage on foot than horseback; and better on horseback than by car; and better by car than by boat; and better by boat than by plane"

Masih banyak film sejenis lain yang luar biasa: Elizabeth Town (2005), Paris, Texas (1984), Gerry (2002), Into The Wild (2007). Di luar naskah sebuah film, saya yakin bahwa perjalanan memang memberikan pelajaran hidup yang berharga bagi orang yang melakukannya.

Leave your comment