Terimakasih ya, Ma

by Febryo on Sunday, July 11, 2010

Kemarin malam Mama saya nelpon, nada suaranya berapi-berapi:

"Kamu ingat teman SD kamu yang namanya, Bunga?" (Bukan nama sebenarnya. Tentu saja bukan, teman yang dimaksud Ibu saya adalah seorang lelaki tulen)
"Ingat lah, Ma. Ada apa dengan Bunga?"
"Dia kepergok warga lagi macam-macam di kamar kost pacarnya!"
"Wow!"
"Kamu jangan sampai begitu ya, Nak. Nggak ada bagusnya perbuatan kayak gitu, cuma malu-maluin diri kamu sendiri dan keluarga"
"Iya, Ma. Kepikiran aja nggak, Ma, yang begituan"
"Kalau kamu mau nikah, ngomong aja"
"Zzzzz. Yah, Ma, masih lama. Lagian kuliah aja belum beres."
"Nggak, Mama cuma nggak mau kalau kamu ngelakuin yang macam-macam. Dosa itu, Nak. Jangan tinggalin sholat. Malu sama umur, malu sama Allah."
"Iya, Mama..."

Kadang saya mikir, mungkin perhatian kecil dari Ibu seperti ini yang nggak didapatkan sama teman saya yang tingkahnya aneh-aneh itu. Telpon singkat dari Ibu, nasihat-nasihatnya, dan sedikit gosip (kalau emang lagi mood ngegosip sama anak laki-lakinya ini), itu semua yang membuat saya stay in the right track, dan tentu saja selalu membuat saya semangat in a magical way. Makasih ya, Ma, God knows how much I love you :')

Leave your comment